
MENGENANG SMA NEGERI KENDAL
KENANGAN DARI TEMAN-TEMAN TERHADAP BAPAK N IBU GURU
SUDIRNO : SEKELUMIT KENANGAN DI SMA NEGERI KENDAL.
Sahabat-sahabatku Angkatan 1971 SMA Negeri Kendal, saya mencoba mengingat kembali kembali kenangan 51 tahun lalu waktu kita sama -sama di SMA.
Bagiku masuk SMA Negeri Kendal adalah suatu kebanggaan. SMA Negeri Kendal merupakan satu-satunya SMAN di Kabupaten Kendal, dengan gedung yang megah peninggalan Jaman Belanda, walaupun gedung pinjaman.
Waktu kelas 1 kalau tidak salah I/1, saya mendapat ruang kelas paling belakang berbatasan dengan warung makan Jack Mun yang selalu ramai. Berdekatan dengan warung makan ada enak dan tidaknya, enaknya kalau mau jajan dekat, paling tidak dapat menikmati bau sedapnya Soto dan gorengan warung Jack Mun. Tidak enaknya kalau ada kelas lain kosong kelas kita ada pelajaran , riuhnya canda teman-teman di warung sangat menggangu terutama teman – teman yang duduk paling belakang.
Sekedar mengingatkan untuk teman – teman yang masuk kelompok DARMAJI ( dahar lima mbayar siji ) , masih dapat kesempatan menembus dosa dengan mewakafkan sebagian harta kita untuk atas nama Bpk Jack Mun.
Kenaikan kelas 2 merupakan waktu yang paling mendebarkan, karena saat itulah titik awal mencapai cita-citaku menjadi seorang insinyur atau dokter. Syukur alhamdulilah saya naik kelas II IPA walaupun dengan nilai yang pas-pasan. Dengan demikian satu tahap untuk mencapai cita-cita terlalui.
Bapak dan Ibu Guru SMA negeri Kendal merupakan guru – guru yang berdedikasi tinggi dalam mendidik dan mencerdaskan murid-muridnya dengan gaya, cara dan ciri khasnya masing-masing.
Salah satu guru favoritku adalah Bpk Drs. Widagdo guru mata pelajaran Fisika dan Ilmu Mekanika. Kalau beliau mengajar terkesan santai, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, jelas membuat para murid selalu tertarik untuk menyimak. Beliau adalah guru yang dekat dengan murid-muridnya. Beliau adalah seorang guru mempunyai jiwa muda, pada waktu liburan Beliau mengajak murid-muridnya berjalan kaki melintasi alam dari Kendal menuju Candi Gedong Songo di lereng gunung Ungaran. Sungguh perjalanan yang sangat mengesankan bagiku.
Bapak guru yang berkesan lainnya adalah Bpk Rusmoyo BA. Beliau mengajar pelajaran Kimia , kalau tidak salah mengajar Fisika sebentar menggantikan Bpk Drs Widagdo. Gaya mengajar beliau cepat bahkan terlalu cepat bagi saya yang daya tangkapnya lemah, sehingga pelajaran Kimia bagiku merupakan pelajaran tersulit.
Yang lain Bpk Guru Sugeng BA, mungkin banyak teman ² yang tidak mengenal beliau. Pak Sugeng orangnya tenang mengajar mata pelajaran pilihan melukis. Saya memilih pelajaran melukis karena pengin jadi pelukis handal seperti maestro Affandi atau Sapto Hudoyo hehehehe… Namun keinginan tinggal keinginan karena tidak punya bakat walaupun sudah dibimbing oleh pak Sugeng dengan belajar di alam terbuka kandaskan jadi pelukis.
Kenangan lain adalah ikut group belajar dengan teman2 yang pintar biar ketularan pintarnya, terutama waktu mengerjakan pekerjaan rumah dari Guru. Anggota kelompok yang saya ingat : Kancahwono ( Alm ) rumah beliau sebagai Pos belajar, Iskandar ( Alm ), Bambang Winarto, Tedjo Rumekso, Edy Susilo, dan saya sendiri Sudirno.
Ada kesempatan menarik dari group belajar, anggota group tidak dipebolehkan pacaran dengan adik anggota group lainnya. Walaupun Om Bambang Winarto, Om Edy Susilo dan Om Hari Tri punya adik-adik cantik tidak ada yang berani macari, hanya melirik saja itupun takut dimarahi, kesepakatan masih berlaku sampai sekarang hehehehe..
Kenangan lain yang tidak saya lupakan adalah tragedi di jembatan Boja, dalam cerita seri ” MENGANTAR ARJUNA MENCARI CINTA DI BOJA “.
Pekanbaru, 27/02/2022.
Salam sehat dari Sudirno
—————-
SYAMSUL :
Pak Suyono, guru olah raga. Olah raga yang paling saya senangi bola basket dan lari maraton atau jarak jauh. Bola basket selalu memberikan semangat yang akhirnya jadi penggemar bola basket di perguruan tinggi. Pada lari jarak jauh, beliau selalu lari di depan, setelah agak jauh siswa disuruh melanjutkan sampai finish di SMA. Saya selalu nomor satu sampai di SMA . Contoh lari dari SMA terus Bandengan lewat kali Kreyeng sampai pertigaan Bandengan, disuruh melanjutkan sendiri sampai di SMA. Waktu itu nilai OR dirapot 7.
Terima kasih Pak Suyono yang telah membimbing kami. Somoga Pak Suyono sehat selalu. Aamiin 3x Yra.
Wonosobo, 20 Februari 2022
————–
EKO RAHONO : SEKILAS KENANGAN DI SMA DAN PASCA SMA
KENANGAN SMA (1971-1973)
· Dikelas 1/3, duduk bertiga diapit oleh dua Bambang (Winarto dan Wahyu).
· IQ-ku tidak pintar dan tidak bodoh alias sedang-sedang .
· IPA : Ilmu Pengetahuan Angel
· IPS : Ilmu Pengetahuan Sedang
· IPB : Ilmu Pengetahuan Budaya/Seni
· Hoby ku olahraga, terutama basket di SMA.
· Gemar mengagumi cewek cantik ciptaan Allah. SWT (normal kan om).
· Bersama Edy Prapto T. cs. dilarang mengikuti pelajaran civic (kewargaan negara) oleh Pak Singgih. BA selama 3 kali pelajaran., akibat nonton tinju Ali vs Yoe Frizer tanpa ijin.
· Aku memilih jurusan sosial, walaupun saat berkelompok bersama Mas Hambali.
· Pak Soeprapto adalah Kepala Sekretaris SMA ya guru Bahasa Jerman merokok bentol terus sehingga asap mengepul di kelas suatu saat korek apinya diambil batunya sehingga ga bisa nyala. Kontan semua siswa ketawa. (ich lih bedich Edy Prapto.T.)
· Hingga aku lulus nadar bersama Budi Y, M. Ichsan cs jalan kaki Kendal – Semarang.
PASCA SEKOLAH:
· Membantu latihan siswa exstra BidangBasket pada sore hari. Selama kurang lebih dua tahun. (Guru Pak Irfan dan Pak Waluyo).
· Berkat ini aku punya sim C3 pelatih basket.
· Jadi ketua Perbasi Kabupaten Kendal dan pengurus koni Kabupaten Kendal 1983-1987.
· Dua pilihan masuk kerja tahun 1979 – Pemda atau Depdikbud tanpa tes. Aku pilih Pemda hingga purna tahun tahun 2010 (56 tahun).
· Pensiun per 1 Juli 2010. Dalam usia 56 tahun,
Kendal, 21 Februari 2022.
————–
BAMBANG WAHYU WIDAYAT : Teringat Pak Soeprapto Dan Pak Roesmoyo
Hallo teman-teman, “saya coba ingat” lagi kenangan terhadap guru kita waktu di SMA. Saya teringat pelajaran bahasa Jerman maupun bahasa Inggris oleh Pak Soeprapto, beliau ini kalo ngajar biasanya sambil merokok dan lucunya bagi saya beliau dalam menerangkan topik dari mata pelajarannya itu suka berujung cerita kemana-mana, dalam hati Pak Soeprapto ini tipe orang yang suka cerita ya, tapi asyik juga lho banyak leluconnya. Mungkin ada teman yang ngerasain pak Soeprapto seperti itu.
Kemudian pelajaran kimia (Pak Roesmoyo), saya merasa beliau ini dalam memberikan pelajaran terlalu cepat, padahal mata pelajaran kimia kan termasuk sesuatu yang baru ya setelah SMP jadi agak sulit juga saya untuk memahami (ini menurut saya sich) akhirnya mata pelajaran kimia saya ‘jeblok’ makanya saya nggak di IPA tapi IPS.
(Salam BWW)
Bekasi 25, Februari 2022.
————–
MOHAMAD SAUM : Kenangan Kepada Bapak Guru Kelas IPA
Pertama :
Pak Widagdo yang mengajar fisika dan mekanika (ini favorit saya). Beliau kalau mengajar dengan penjelasan yang singkat, langsung mengasih rumus dan contoh soal sehingga mudah dipahami. Saya sangat senang pelajaran ini karena mekanika pelajaran baru di SMA dan fisika dengan soal-soal hitungan juga pelajaran baru di SMA.
Kedua :
Pak Hartoyo yang mengajar ilmu ukur sudut (Sinus, Cosinus, Tangen, Cotangen dst) dan ilmu ukur ruang. Dua pelajaran ini sangat saya senangi karena pelajaran ini baru di jumpai di SMA. Pak Hartoyo saat mengajar juga tidak membawa buku, paling banter catatan kecil di pembungkus rokok. Suara beliau yang relatif volumenya rendah (pelan) membuat siswa harus betul-betul pasang telinga (fokus).
Ketiga :
Pak Rusmoyo mengajar Kimia. Beliau guru yang berwibawa menurut saya , sehingga saya fokus saat diajar beliau, karena beliau ngajarnya datar saja suaranya. Saya sangat senang pelajaran ini terutama saat praktek.
Keempat :
Pak Subagiyo mengajar pelajaran Aljabar . Saya kagum kepada beliau , karena saat mengajar tidak pernah membawa buku (isi buku, sampai halaman dan paragraf buku Aljabar CY. Alders sudah diluar kepala).
Beliau volume suaranya relatif lebih lantang dibanding Pak Hartoyo dan Pak Rusmoyo.
Ternyata pelajaran diatas terus dipelajari lebih dalam saat belajar di jenjang lebih tinggi, sehingga dengan modal ilmu dasar ini bisa nurunkan asal usul rumus-rumus fisika, elektro dinamika dan ilmu terapan lainya.
Kelima :
Pak Subari yang mengajar PKK dan Ilmu Falak, beliau guru yang paling saya takuti, karena beliau salah satu guru yang menegakkan disiplin dasar para siswa. Tidak segan-segan membentak-bentak/ marah-marah kepada siswa yang ketauan melanggar aturan. Beliau kalau mengajar cukup profesional tidak seangker kalau dilapangan. Pelajaran PKK ini ternyata menjadi modal saya bermasyarakat saat diperantauan.
Keenam :
Pak Singgih mengajar
Kewarganegaraan/PMP. Beliau adalah salah seorang guru yang volume suaranya paling lantang, menjelaskan kandungan Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 serta Moral Panca Sila dengan sangat jelas, sehingga mempermudah saya menghafal. Ternyata pelajaran ini bermanfaat untuk bekal hidup sebagai warga negara Indonesia di NKRI.
Kendal, 28 Februari 2022.
(M.Saum)
————–
HARI TRI HERMAWAN : Kenangan Satu Tahun Di Kendal
Mengapa hanya satu tahun di Kendal ? Saya lahir dan besar di kota Kediri Jatim, artinya TK sampai dengan SMP saya masih tinggal di Kediri. Selepas SMP saya diterima disalah satu SMA negeri favorit di Kediri (SMAN 2). Saya sempat masuk beberapa hari, sebelum oleh orangtua diminta untuk mengikuti paman saya Ajun Perhutani di Jepara. Saya sekolah di SMAN Jepara dua tahun (kelas 1 dan 2). Pada awal tahun 1973 paman saya dimutasi ke Kendal dengan jabatan yang sama. Sayapun mengikuti kepindahnya dan sekolah SMAN Kendal. Itulah awal mengapa saya berada dikota Kendal. Pindah sekolah ke SMAN di kelas 3 IPA, merupakan masa sulit bagi saya, kalau boleh memilih tentu saya ingin tetap di Jepara sampai lulus SMA. Tetapi itulah pilihan Allah yang terbaik bagi masa depan saya. Singkat cerita berkat persahabatan saya dengan mBang Win, Tedjo dan Dirno serta beberapa teman lain, saya mendapatkan tambahan ilmu dengan cara belajar bersama secara intensif (terima kasih teman-teman yang baik hati). Dengan belajar bersama secara intensif, saya mulai bisa mengikuti pembelajaran dengan lebih baik. Dan ….. alhamdulillah akhirnya saya dapat lulus SMA dan diterima di Fakultas Pertanian UGM. Selain pengalaman dibidang studi, saya juga mendapat pengalaman positif lain selama di Kendal. Bersama teman-teman yang selalu belajar bersama tadi, dan teman-teman yang lain dan guru pendamping, pernah mengikuti hiking (lagi populer waktu itu) ke Sumowono dan Bandungan lewat Plantungan kalau tidak keliru. Pernah juga bersama mBang Win, Tedjo, Sudirno, Mulyono dan Djambek (Dahlan, almarhum) nekad ke Gunung Bromo (berangkat lewat Probolinggo, pulangnya mengelilingi Gunung Bromo turun di kota Malang.
Itulah beberapa pengalaman suka duka selama satu tahun di Kendal. Akhirnya mulai tahun 1974 saya menjadi bagian dari penduduk Jogja.
Jogja 5 Maret 2022
————–
SUNARDI : Galak Bukan Kejam
Pengalamanku di SMA biasa saja dari kelas 1/2 hingga kelas 3 Budaya.
Pertama :
Pernah disuatu hari, disaat itu tanggal 8 Maret 1971, bersama teman setangsi/seasrama (mas Sumadi). Kami berdua nonton tinju di televesi antara petinju Mochamad Ali dengan pentinju Joe Frizer. Sepulang nonton kami kembali untuk masuk kelas 2 Budaya akan tetapi dihadang Bapak Subari terus ditanya “dari mana” terus kami jawab “dari nonton tinju” kemudian kami berdua disetrap, berdiri dibawah pohon kelapa sampai jam pelajaran selesai, kemudian Bapak Subari memberi wejangan/nasehat untuk tidak mengulangi lagi.
Kedua :
Saat upacara hari Senin, Bapak Subari selalu mengontrol kesetiap barisan murid. Sampai didepanku, Bapak Subari berhenti kemudian menarik rambutku yang diatas telinga keatas, rasanya sakit sampai nyengir. Oleh Bapak Subari, aku diminta untuk potong rambut cepak. Hingga sekarang aku terbiasa potong bross/cepak.
Ketiga :
Pelajaran bahasa Indonesia dengan materi membaca arab gundul aku selalu dibantu teman sebangku, Waluyo Utomo (Yoyok) (almarhum), rumahnya di Gg Wiromenggalan dan Mulyono MS, putranya Pak Lurah didaerah Cepiring yang sekarang menetap di Pondok Gede (makasih ya mas). Ibu Supiatun sebagai guru pelajaran arab gundul tidak marah kepadaku, tetapi justru membimbing dan memberi semangat.
Alhamdulillah, bapak/ibu guru galak bukan berarti kejam, tetapi untuk membimbing dan mempersiapkan kedepan yang terbaik, ketegasan bapak/ibu guru itu terbawa menjadi karakterku, tegas dan disiplin. Sampai anakku menyampaikan terima kasih galaknya bapak bukan kejam tapi untuk membuat disiplin dan tegas.
Aku pernah mengalami trauma, karena kenakalanku saat SD kelas 5 yang menyebabkan bapakku dipindahkan dari Kendal ke Rejowinangun Ngarianak Singorojo. Untuk, itu galak aku terapkan kepada anakku, agar bisa disiplin, tegas dalam berfikir dan bertindak tidak usah takut salah.
Dengan itu dia punya moto Tanggap,Tanggon,Trengginas, Tegas pasti Sukses.
Demikian sedikit kenangan aku, semoga ada manfaatnya. Terima kasih.
Semarang, 05 Februari 2022.
————–
RUBIYATUN BREBES : Sekelumit Kenangan Di SMA Kendal
Aku bocah gunung, asli Sukorejo, badanku ceking dan kulitku hitam, rambutku termasuk panjang. Kalau pagi sarapan di Jack Mun. Masa SMA di Kendal hanya sampai kelas dua dan dilanjutkan di SMA Bondowoso.
Yang paling kuingat waktu kelas satu bersama teman-teman pergi ke Kaliwungu di rumahnya Mbak Nunuk rujakan. Pulang ke kelas, Pak Kasiran sudah mengajar maka semua yang mbolos dan terlambat disetrap. Aku dan teman-teman disetrap, disuruh duduk dibelakang papan tulis. Tidak ada rasa takut malah ngobrol.
Yang kedua waktu kelas dua :
Kelasnya berada paling depan, jumlahnya muridnya 23, aku duduk satu bangku dengan Fridawati sebelah kiri, didepan Muhtadi samping kananku Nurul, Purwanti sebelah kiri agak kebelakang dan paling mburi Moh.Dahlan (almarhum) Kalau Frida mesti kemutan wong adiknya Bu Rus (istrinya Pak Rusmoyo).
Waktu pelajaran Aljabar, aku tanya “pelajaran siapa sekarang” salah satu temanku maju ke papan tulis dan menggambar kepalanya Bapak Subagyo. Astaghfirlloh waktu itu gambarnya….. Apakah ada yang ingat yang gambar siapa.
Nurul sering pegang tanganku dan telapak tanganku ditempelkan di keningnya, katanya tanganku rasanya dingin. Aku bertiga, Qomariyah (almarhumah) dan Nurul belajar kelompok. Aku juga pernah serumah dengan Mbak Yugristiningsih (istri mas Andik) terima kasih Mbak Ning atas bantuannya.
Sebagai tambahan aku kosnya di Bapak Ramijan penjual sate kerbau bersama anak-anak SPG waktu itu berenam. Juga pernah sekamar dengan Martatik kayaknya cuma dua bulan.
Sekian kenangan saya
Brebes 22, Februari 2022.
————–
TRI YUNIARTI : Perjalan Menuju Reuni
· Setelah mengantongi ijazah SMPN Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora, aku menuju kota Kendal untuk mendaftar di SMA NEGERI KENDAL. Alhamdullilah, aku bisa diterima.
· Hari-hari berikutnya masa perkenalan (mapram) dengan senior, momen yang sangat saya takutkan tetapi sangat membekas dalam hati dengan didikannya yang mengajariku menjadi orang kuat dengan ocehannya. Aku sadar di dunia nyata perlu dengan watah baja. Trims seniorku
· Dengan bangga aku memakai seragam baju putih dengan rok abu-abu. Setiap pagi aku menelusuri jalan Pemuda. Panasnya mentari yang membakar tubuhku, juga hujan yang membasahi tubuhku tidak menyurutkan semangatku untuk menimba ilmu di SMA N Kendal.
· Di sekolah SMA aku mulai mengenal arti kebersamaan dengan teman-teman dekatku. Kami belajar bersama, saling membantu.
· Dengan berseragam putih abu-abu aku mulai mengerti arti cinta keskipun itu dikatakan cinta monyet yang akhirnya padam juga.
· Momen yang paling membuat jantungku dheg-dhegan waktu ulangan tetapi aku tidak belajar mau menyontek takut ketahuan guru.
· Momen yang paling aku suka dengar bel pulang, jam kosong , dan hari-hari libur.
· Pelajaran yang tidak aku sukai sejarah dunia, aku tidak pernah membacanya.
· Tahun ketiga aku harus melepas seragam putih abu-abu, berpisah dengan teman-teman. Aku dan teman-teman mencari jalan hidupnya sendiri-sendiri, untuk meniti masa depan yang lebih indah.
· Kini, lima tahun telah berlalu. Kita akan bertemu kembali, saling kangen-kangenan dengan adanya reuni
· Semoga persahabatan kita tetap langgeng
………………., 02032022
CHUSNUN : Kenangan di SMAN Kendal.
Setiap aku lewat dijalan Pahlawan Kendal, kulihat bangunan gedung tua peninggalan jaman Belanda, gedung itu masih berdiri tegar dan kokoh, yang jadi saksi bisu jaman penjajahan Belanda. Gedung tersebut pernah jadi gedung SMAN Kendal, disitulah Bapak, Ibu Guru mengajar, aku dan teman – temanku belajar, banyak sekali kenang-kenangan di sekolah itu, bikin aku ingat dan rindu pada Bapak, Ibu Guru dan teman-temanku, sudah hampir lima puluh tahun kita berpisah.
Pengalaman pertama masuk SMA :
Pada awal masuk sekolah semua siswa baru digojlok sama kakak kelas kita selama tujuh hari, untuk saling mengenal, disuruh minta tanda tangan, berjoget, menyanyi atau perintah lainnya. Saya paling tidak bisa menyanyi, kalau di suruh nyanyi saya paling sedih, saya nyanyinya “Halo-Halo Bandung” terus. Hari-hari terakhir semua siswa baru, ramai-ramai naik sepeda santai dari Kenda, Cepiring, Tlahab, Gemuh, Putat kembali ke sekolahan lagi, senangnya bukan main kenangan di sekolahan. Waktu pelajaran olah raga, gurunya Bapak Irfan, orangnya tinggi gagah berbadan besar penampilannya santai, habis pelajaran olaraga masih ada sisa waktu untuk istirahat, teman ada yang istirahat di luar dan ada yang di dalam kelas, didalam kelas ada celana olah raga cewek warna hijau yang diletakan di atas meja belajar, celana itu di ambil sama teman cowok Si………, celana itu langsung dipakai terus naik dimeja sambil jogetan dan ketawa-ketawa, semua taman yang ada dalam kelas spontan ketawa semua, sicowok yang punya celana itu tau, langsung teriak keras-keras dan marah, suasana didalam kelas makin tambah ramai, ampun-ampun, memang keterlaluan cowok itu.
Kenangan pada jam pelajaran ilmu ukur ruang gurunya Bapak Hartoyo, beliau pintar, penampilannya kalem, pada waktu itu Pak Hartoyo nunjuk anak CEWEK untuk maju mengerjakan soal yang dipapan tulis, cewek itu maju, ambil garisan sama kapur tulis, garisan sama kapur tulis dipegangi saja sambil melihat soalnya sampai lama sekali, ahkirnya CEWEK itu disuruh duduk kembali tidak jadi ngerjakan soal itu.
Kenangan pada mata pelajaran aljabar yang mengajar Bapak Subagio, beliau pandai sekali, mengajar tanpa pakai buku, kalau menghapus tulisan dipapan tulis pakai tangannya, tangannya sering dimasukan disaku celana, beliau orangnya baik, murah senyum, kalau Pak Bagio senyum, ada teman yang bisik-bisik sama saya, itu kalau mau lihat, senyumnya senyum pepsoden.
Kenangan sama teman – teman, pada waktu ada pertandingan tinju kelas berat Muhamad Ali ada beberapa teman yang mbolos nonton tinju yang ditayangkan di TVRI, akibatnya kena marah sama Guru, dikasih sanksi scorsing beberapa hari dan disuruh bikin surat pernyataan. Kenangan lain, ada teman kita yang bawa mobil, mobil itu didorong ramai sampai dikebun pisang. Kalau pas hari Minggu atau tanggal merah saya sering naik sepeda bersama beberapa teman dari Kendal – Semarang pp, Kendal- Plalen pp, Kendal-Pekalongan pp, bahkan Kendal – Kudus kerumah Mbak Frida Wati di Besito Wetan Kudus.
Teman – teman, barang kali didalam tulisan nama atau ada bagian yang tidak pas saya mohon ma’af yang sebesar – besarnya terimakasih.
Kendal, 23 Maret 2022.
——————-